Pendaki Pemula Mencapai Mahameru

Mimpi Mendaki Mahameru untuk seorang Pemula


             MAHAMERU merupakan gunung tertinggi dipulau jawa satu - satunya gunung yang ingin saya datangi, mungkin karena cerita, karakter gunungnya, keindahan Ranukumbolo yang bikin saya ingin mengenal lebih dalam lagi, entah apalagi yang membuat sangat ingin kesini, dikasih mimpi ke semeru, bukan cuma sekali, tapi berkali - kali mimpi itu datang sudah dari beberapa tahun lalu, mungkin panggilan dan saya juga bernazar (mungkin bisa dibilang begitu) " Saya belum mau menikah kalau, belum ke Semeru ".

          Alesan mengucap seperti itu karena takut setelah menikah nanti gak bisa kesampaiaan kesana. Puji Tuhan pada 10 Mei 2017 satu hari sebelum hari ulang tahun (ga disetting kox), memulai pendakian dari Desa Ranu Pani menuju Summit Mahameru, kado terindah yang dipersembahkan untuk diri sendiri. dibantu seseorang yang 😜😛. Kebetulan saya belum punya pengalaman naik gunung, ini pengalaman pertama saya.


        Karena untuk pertama kalinya melakukan pendakian yang disiapkan banyak banget, seperti persiapan fisik, alat, niat dan banyak cari tau tentang Semeru, saya siapkan itu selama 2 tahun.
Semua dipersiapkan dengan matang, latihan fisik (bersepeda, renang, hiking ke beberapa tempat), belajar camping biar gak kaget bobo ditenda, beli peralatan pendakian, karena perlu kalian tau kegiatan ini memakan biaya banyak.




        Perlengkapan pribadi yang dibutuhkan lumaya banyak, seperti : Jaket, celana gunung, Sleeping bag, sepatu & sandal gunung, headlamp, tenda, matras, alat masak, carrier. wow alat - alat tsb cukup merogoh kantong dalem hihihii...karena untuk kegiatan mendaki kita harus membeli alat yang benar-benar berkualitas, dan dimana ada kualitas pasti ada harga yang lumayan bikin gak jajan....hiks...hiksss...😭😭.

Singkat cerita cari - cari waktu dan tiket murah, dan akhirnya dapet tanggal yang cocok, tiket yang murah.

09 Mei 2017

Jakarta - Surabaya - Malang


        Berangkat dari Jakarta - Surabaya  menggunakan pesawat kebetulan dapet flight malam, setelah selesai kerja langsung cusss bandara, dengan perlengkapan yang sudah disiapkan dari hari minggu.

Sampai di surabaya, saya melanjutkan perjalanan lagi menuju stasiun kereta api Gubeng, karena pesawat Jakarta malang full, di stasiun saya langsung beli tiket karena belum punya tiket untuk ke malang, bersyukur dapet kereta kemalang dengan menggunakan kereta  Jayabaya jam 00 : 45 WIB, Tujuan Stasiun Senen - Malang, dengan harga tiket Rp. 35.000-, dari bandara ke stasiun kebetulan ada teman yang bisa anter jemput hihiii, tapi di Surabaya sudah banyak kendaraan online.

Tips : Dari bandara bila mau kemalang naik kereta bisa naik di stasiun Sidoarjo karena Lebih dekat dari bandara.

     Sembari tunggu kereta di manfaatkan untuk bobo, biar kondisi badan fit, kereta tiba di stasiun Gubeng 01:30 WIB, perjalanan SBY - MLG selama 2 jam 30 Menit. bobo yang nyenyak yah dikereta karena paginya langsung jalan. 
Pukul 04:15 sampailah saya di Malang, karena pakai carrier, orang sana banyak yang menawarkan jasa antar ke Tumpang, (Basecamp terakhir, untuk ke Desa Ranupani), karena tau pasti akan melakukan pendakian.
bertemulah saya dengan pak Azis supir angkutan yang mengantarkan saya ke tumpang, tapi nunggu barengan yah, kalo mau carter angkotnya kena biaya Rp. 100.000,-, kalau ada barengan maximal ongkos Rp. 25.000-, /orang. Mungkin kontaknya bisa disave siapa tau ada yang butuh 081230489538

        Karena ingin menghemat biaya saya menunggu barengan, kurang lebih 30 menit menuggu akhirnya saya melanjutkan perjalanan ke Tumpang bersama dengan dua pendaki asal Solo, dan disini saya mengenal pak Kris dan Bryan. Bpk dan anak yang sudah mempunyai pengalaman banyak dalam hal mendaki.(waaaahh luarr biasaaaaa kompaknyaaaa) 😁😁😁

          Pak Azis  mengantarkan kami ke rumah pak Hariyanto (085646455561, 085791076273), mungkin travel yah kalo kita bilang, beliau menyediakan jeep untuk ke tumpang, dirumah beliau bisa beristirahat sebentar, juga dikasih wejangan, tata cara mendaki, dan bisa makan juga, si ibu masak untuk tamunya (jangan lupa bayar).

          Perjalanan Tumpang - Ranu Pani harus menggunakan Jeep yang kita sewa dengan pak Hariyanto.
dengan harga sewa Rp. 600.000-, hari Kerja, sedangkan weekend Rp. 750.000-, satu kali jalan, dengan kapasitas penumpang max 10 orang, jadi bisa share cost, kebetulan saya dapat tambahan empat orang teman yang kebetulan dari Jakarta.

         Ohh iya ini penting jangan lupa book juga untuk pulangnya nanti, biar pas turun sudah ada kendaraan jadi gak susah perebutan di Ranu Pani, karena kadang suka susah dapet barengan, karena kebanyakan sudah di book pulang pergi. (Demikian akses Tumpang - Ranupani)

Memulai perjalanan panjang.






10 Mei 2017

Ranupani - Pos Registrasi 

                Sebelum mendaftarkan diri di Pos registrasi para calon pendaki harus mengikuti briefing, ini menjadi langkah wajib untuk setiap pendaki. Perjalanan dimulai Pukul 12:15, setelah proses pengurusan izin dan briefing, tujuan hari ini, Danau Ranukumbolo untuk bermalam, track-nya nanjat terus (namanya juga naik gunung yak), untuk menuju ke pos pertama rasanya lama banget, setiap pos ada yang jualan dan jual semangka juga, semangka jadi suntikan tenaga untuk kedua teman saya, harga-nya Rp. 5.000-, dapet 2 potong.






        Ranu pani ke Ranukumbolo memakan waktu 4 jam. 
Pukul 04:25 WIB saya sampai di POS 4,  sebelum pos 4 sudah keliatan danau dengan luas 15 hektare. Bikin cape hilang, yang tadinya dah mau ngeluh gak sampe - sampe akhirnya nyegirr lebar 😃😃. Sedih, jantung deg...deg-an, nervous, speechless liat pemandangan didepan mata.

Ciptataan Tuhan yang begitu indah,berterimakasih bgt sama Tuhan dan dikasih kekuatan selama dijalan.



     

                 Santai dipinggir danau, menghirup udara segar, sambil nangis dalam hati. 😭😭😭, setelah puas, jalan sedikit lagi biar bisa buka tenda, makan dan istirahat. buka tenda, bongkar bawaan. Saya sama sekali gak bisa masak nasi, Nasi pertama gosong, malu banget bau gosong, ketauaan gak bisa masak, tapi PD ajah yak, untung bawa bekel dari rumah tinggal panasin. Karena kurang tidur habis makan langsung cus nutup tenda bobo....ade lelah bang 😝😜.









11 Mei 2017 


Ranukumbolo - Kalimati 


       Ranu Kumbolo adalah danau gunung yang berada dipegunungan tengger,di kaki gunung Semeru luasnya 15 hektare. 
Ranu Kumbolo memiliki cerita mistis dikalangan pendaki dan menurut cerita dari masyarakat setempat, di danau ini ada sesosok wanita yang diyakini merupakan penunggu Ranu Kumbolo. Sosok wanita ini sesekali muncul saat bulan purnama. Air danau Ranu Kumbolo merupakan sumber air yang disucikan oleh masyarakat Tengger, bila kita meminum air dari dua sumber yang suci di kawasan gunung semeru perjalanan kita akan diberikan kemudahan dan dilancarkan. 
Dua sumber suci yaitu : Danau Ranukumbolo dan Sumber Mani yang berada di Kali Mati





Peraturan : Di Danau ini setiap pendaki boleh mengambil air, tapi kaki tidak boleh sampai kena air tersebut, pendirian tenda minimal 10 M dari bibir danau, tidak boleh memancing dan mandi.

            Selamat pagi Ranu Kumbolo ucapan itu selalu terdengar dari luar tenda, buka tenda cuaca berkabut teman - teman hihihii mungkin besok bisa melihat matahari. 

Hari  ini bertepatan dengan ulang tahun saya, gak ada yang kasih selamat, karena gak ada yang tau, dan gak ada signal. yang saya lakukan hanya berdoa berterimakasih karena sepanjang hidup selalu dalam perlindungan Tuhan dan diberikan kehidupan yang bahagia, rasa sedih, seneng saat itu karena ulang tahun ditempat impian speciallllll banget 😚😍.

          Karena Viewnya kurang bagus langsung cepet-cepet masak untuk sarapan, dan packing lagi, buat perjalanan ke kalimati pos tersakhir untuk menuju summit. 



           perjalanan ke kali mati harus melewati tanjakan cinta, yang katanya kalau kita fokus naik terus tanpa menoleh kebelakang sambil memikirkan seseorang katanya bakalan berjodoh, tapi gak bisa kalo gak nengok, dari atas  tanjakan ini Ranu Kumbolo terlihat indah banget. tanjakan cinta cukup menguras tenaga.





          Sehabis tanjakan pasti ada turunan (hukum alam)  akan disambut dengan padang rumput yang dipenuhi bunga lavender (entah benar atau tidak, bunganya ungu mungkin itu sebabnya disebut lavender) padang rumput ini nama-nya Oro-oro Ombo memiliki pemandangan yang akan berubah sesuai musim. Saat musim hujan, padang rumput ini akan dipenuhi warna ungu bunga lavender, sedangkan pada musim kemarau tempat ini akan berubah menjadi kuning karena bunga lavender-nya akan mengering.
 kebetulan saya mendapat warna ungunya. senengnya berasa lagi india...indiaann 💃💃.




   






          Cukup di Oro - oro Ombo - nya lanjut jalan tujuan kali ini ke kali mati. Gile, menuju kali mati emang setengah mati, jalannya menanjak gak dapet bonus dari Pos Cemoro Kandang ke Jambangan undah beberapa kali berenti sampe  3km broo....naik terus, ini menyiksa banget ditambah beban yang dibawa lengkap sudah. sama kaya beban hidup lah 😆😅😅


View Jambangan saat turun  

        Sampailah di pos Jambangan, hiks... sayang-nya ketutup awan gak dapet view Mahameru. Isi energi dengan semangka lanjut jalan lagi, sekarang jalan-nya landai samapi ke kalimati, seperti biasa ngeliat puncak Mahameru, loncat - loncat.




           Dari pos Jambangan ke Kalimati bonus pendakian sebelum nanti kita kepuncak hihii....
Sampai di kalimati pukul 13:15 WIB, jadi kegiatan baru, buka tenda, buka isi tas, packing lagi hahah bosen seh tapi mau gimana lagi kan ?


           Karena nanti malem harus melakukan perjalanan ke puncak kami harus menyiapkan tenaga ekstra, jadi kita bobo dulu rencana memulai perjalanan Pukul 22:00 WIB. bangun masak, dan bobo lagi yah....hihihi, nanti bangun tinggal makan dan jalan. Tapi kalau menurut saya lebih baik makan terlebih dahulu sebelum tidur tengah malem tinggal berangkat.


Bongkar pasang tenda 😅😅😅



Main masak - masakan ini mah....




Pos Kalimati - Summit 

       Tepat Pukul 22:00 kami memulai perjalanan dengan bawaan yang perlu dibawa, Air Minum bawa sendiri - sendiri biar gak repot, makanan ringan biar gak lapar, headlamp, jas Hujan, jangan lupa Kamera.

              Beranggotakan 9 orang kami memulai jalan ke puncak, saya disuruh buka jalan, karena banyak baca ini itu jadi bikin takut, dan karena langkah saya juga cepat, bikin saya sesekali nengok belakang memastikan rombongan ada atau tidak, akhirnya saya gak mau didepan.

       karena saya orangnya kaya bola bekel, om Ardi atlet, dan Coky yang udah sering ke Semeru, bikin langkah kami ber3 terlalu cepet, dan kami meninggalkan rombongan, maafkan kami yah.


Kondisi jalan menuju puncak pagi hari 
         Saya terlalu bersemangat untuk puncak Mahameru, sampai di Arcopodo pos batas vegetasi, liat jalan pasir yang cuma setapak, bikin lemes, masih semangat di awal-awal, tapi dan sampe ditengah-tengan baru deh berasa perjuangannya, mau nyerah karena merasa gak sampe-sampe, jalannya pasir, 1 kali melangkah turun lagi, udara dingin, anginnya kenceng, mungkin karena cuaca terlalu dingin hidung sampai keluar ingus, hihiii......

Karena jam tangan saya menggunakan Alarm tepat Pukul 00:00, saya dapat ucapan selamat Ulang Tahun, tapi sayang udah kelewat. (Lupa tanggal si OM) hihii lagi cape - cape manjat dibikin ketawa malah lemess.

      Kali ini saya benar - benar merasakan perjalanan yang sesungguhnya, perjuangannya untuk sampai puncak, sempet saya mau menangis dan bilang saya nyerah tapi perjalanan tingal sedikit lagi, dan inget keinginan ini sudah sangat lama, sayang banget kan kalo harus batal summit. Om Ardi udah cape dan ngantuk, bikin dia kadang hilang keseimbangan, cape manggilin biar gak tidur, maaf kalo bawel, karena bisa bikin bahaya kalo sampaisalah injak bisa bikin diri sendiri celaka dan orang dibelakang, jadi saya yang semangatin dia, saya yang support dia buat sampe ke puncak... ha...ha...ha.... 😠😠


      Jalan ke puncak hampir sampai, udara dingin, angin kencang, jam baru menunjukan Pukul 04:00 WIB, tinggal 1/4 jalan sampai ke puncak, matahari masih lama munculnya, karena angin kencang saya dan om Ardi mencari batu perlindungan biar gak dingin, sempet bobo sebentar dibalik batu, gantian melek biar aman, karena takut ada batu yang jatuh. Liat orang yang duluan cahaya lampunya dah gak keliatan dikira dan sampai, teriak - teriak tanya "mas dan sampe belom??". 😆😅😆
gad ada jawaban, dikira sudah sampai taunya dia lagi berlindung dibalik batu karena dingin, sambil nunggu temannya yang dibawah hahaha ......

Summit Mahameru

12 Mei 2017

           Pukul 04:45 sampailah saya dipuncak, istirahat dibalik batu lagi sambil menggigil, tapi lumayan pules juga tidur sebentar. dan saatnya yang ditunggu - tunggu, matahari bersinar.










           Akhirnya saya berada diatas awan, Puncak MAHAMERU gunung tertinggi di Pulau jawa dan juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di indonesia dengan ketinggian 3676 mdpl.
Sampailah perjuangan ke puncak, dapet ucapan selamat karena dan sampai puncak dan ucapan selamat ulang tahun dari om Ardi.











         Mengabadikan moment dengan berfoto - foto, istirahat mengelilingi puncak gunung yang masih aktif, menyaksikan luapan awan panas dari kawah Jonggring Saloko, untuk pertama kalinya saya mendengar gemuruh yang menghasilkan luapamn awan panas. Karena gunung yang masih aktif  tidak diperbolehkan berlama - lama di puncak karena sangat berbahaya bila menghirup gas beracun.

        Baru sadar kalau 1 teman hilang....hihiii ternyata dia sudah duluan turun, mungkin karena sudah terlalu sering, perjalanan turun cuma memakan waktu 2 jam kurang, karena lari turunnya, tapi harus tetap hati - hati karena di Blank 75 sangat berbahaya bahkan ada sebutan Jalur tengkorak, karena terlalu enak meluncur dari atas, dan tidak bisa mengendalikan kecepatan banyak yang terperosok ke jurang yang dinamakan blank 75.
 
            Sampai ditenda langsung sarapan dan kembali beristirahat untuk bekal melanjutkan perjalanan lagi. Pukul 12 siang kami melanjutkan perjalanan ke Ranu Kumbolo, perjalananpun tidak lama karena jalan menurun jadi lebih cepat dan bisa lari.

       Satu malam lagi di Ranu Kumbolo, kalau mau langsung turun sampai Ranupani juga bisa tapi pastikan kondisi fisik yah!!.


Turun Gunung 

Ranukumbolo - Ranu Pani 


13 Mei 2017




       Danau yang indah dan keistimewaanya, muncul matahari dari balik gunung. karena sudah sampai puncak, sekarang saya melanjutkan foto - foto, karena belum punya foto disini. merasakan dinginnya Ranu kumbolo, sambil masak untuk sarapan, dan persiapan untuk jalan pulang. Pukul 10:17 dalam persiapan mau pulang ada kecelakaan seorang ibu yang tertimpa batu. 😭😭😭.





                Kami melanjutkan perjalanan menuju desa Ranu Pani Pukul 10:35, berdoa, jangan lupa sampah dibawa turun juga.

         Awal perjalanan menajak, tidak tau apa penyebabnya saya merasa lemas, dan merasa nafas saya sangat pendek, beberapa langkah berhenti untuk mengatur nafas, minum tetap gak bantu, dapet tekanan dari om Ardi yang pingin cepet, dibilang sombong 😥😥, dia jalan duluan, Coky yang nungguin sempet diketawain. Akhirnya saya sudah merasa tidak kuat karena napas saya pendek, bingung harus seperti apa cuma bisa nangis, muka mendadak pucet. merasa ada yang salah dan bikin tidak nyaman, masih dipaksain jalan, tukar carrier,gak berubah juga, karena saya merasa kaki saya tidak nyaman, akhirnya saya memutuskan ganti sandal, gak perduli nanti bakal sakit, atau apalah, kaki ini merasa tidak nyaman karena pakai kaos kaki yang terlalu kencang, sehingga kakinya gak dapat udara, setelah ganti sandal akhirnya saya napas saya lancar kembali, jalan pun bisa cepat, lagi.

                     karena keselnya pingin dibuang ajah sepatunya, tapi sayang hihii masukin tas ajah. kembali jalan cepat dan mungkin niat si om mau kejar rombongan yang sudah jalan duluan , takut nunggu kita lama, tapi akhirnya ke susul di POS 2, kalo gitu aman toh ?? bisa santaikan jalannya, tapi tetap ajah, jalan kami seperti langkah setan....



           Ranu kumbolo ke Ranu pani perjalan turun hanya 3 jam. sesampainya di Ranu pani, laporan pendakian,  ambil KTP  dan jangan lupa sampahnya di laporkan juga kalau tidak ada sampah bisa kena sangsi.




               Setelah semua selesai, kami isi perut di desa Ranu Pani banyak penjual makan sembari tunggu jemputan jeep untuk ketumpang, karena pas di pos 2 ada signal kami menginformasikan pak Hari untuk di jemput, dan kami pun sudah di tunggu jeep langsung ke tempat pak Hariyanto, dari tempat pak hariyanto ke stasiun call bapak angkot yang atar kita lagi, jadi gampang gak bingung untuk cari kendaraan pulang.


                    Sudah selesai perjalanan saya.



Ada sedikit info dan mungkin bisa dimanfaatkan.

Jalur perjalanan lewat Surabaya :
  • Jakarta - Surabaya by Pesawat 
  • Bandara - Stasiun bisa pakai ojek online atau taxi yah.
  • Surabaya - Malang by kereta (stasiun gubeng - Malang Rp. 35.000 Jayabaya)
  • St. Malang - Tumpang (Angkot Rp. 25.000-, Ojek Rp. 50.000-,)
  • Tumpang - Ranupani (Jeep Rp. 600.000-, s/d 700.000-,) Share Cost maximal 10 orang.

 Pendaftaran bisa dilakukan online ataupun langsung ditempat, 

Biaya Pendaftaran : 

  • Hari Kerja  Lokal Rp. 17.500 , Asing Rp. 210.000 
  • Hari Libur Lokal Rp. 22.500, Asing Rp. 310.000 
(Biaya di kalikan lama perjalan)


Jangan lupa bawa : 
  • Bukti Transfer bila booking Online
  • Copy KTP / tanda pengenal lainnya.
  • Surat kesehatan (stamp basah, jangan scan)
  • Materai 6.000
  • SIMAKSI yang sudah diisi. 
Masing - masing rangkap 2 yah !!!!................. 


Sopan santun yang tidak tertulis seperti :
  • Niat baik ke Semeru untuk berkujung, jadi selfi dan foto - fotonya nanti saja setelah pulang. jadi fokus pada tujuan! foto boleh tapi jangan kebanyakan, makan waktu j

  • adi lama. 
  • Mungkin ini pantangan kalo lagi di gunung menanyakan atau mengeluh " masih jauh gak ?" , disinipun gak boleh berkata seperti itu katanya nanti bisa dibuat gak sampai - sampai. #percayagakpercaya, tapi gak ada salahnya dilakuin.
  • Mengikuti jalur yang sudah ada, jangan buat jalur sendiri tanpa di dampingi penduduk sekitar atau porter yah!! (Biar gak nyasar). Menurut saya yang menyebabkan banyak yang hilang karena sok mencari jalan pintas, karena kalau kita ikutin jalur yang ada itu sudah jelas banget dan gak mungkin kesasar.
  • Menghormati alam dan peraturan yang ada, seperti ada dua sumber yang di sucikan oleh masyarakat Tengger, lokasinya di Danau Ranukumbolo, dan Sumber Mani - Kalimati. sumber air tersebut dianggap suci oleh warga sekitar, dan digunakan juga untuk upacara keagamaan, jadi kita sebagai tamu tidak boleh mengganggu atau tidak menghormatinya. air di danau dan sumber mani bisa kita langsung minum, yang terpenting, di Danau Ranukumbolo ambil air jangan sampai kaki kita masuk kedalam atau terkena airnya yah !, inget itu air suci. nanti pemilik danau bisa marah.😈😈😈



  • Bila ada sesajen jangan mendirikan tenda di tempat tersebut, ambil jarak aman biar kita juga aman, dan jangan makan atau ambil apapun yang ada disajen itu kalo kalian mau aman. ini cerita dari sumber yang bisa dipercaya.
  • Di setiap pos pemberentian atau tempat berkemah kita akan bertemu dengan pohon - pohon yang diiket dengan kain putih itu tandanya pohon tsb ada yang punya, jangan diganggu yah, cari tempat nyaman lainnya ajah.

  • Terakhir tata cara pipis atau BAB lebih baik cari semak jangan dibawah pohon. tapi ada disediakan WC kok, tapi memang kurang nyaman, sama baunya hihiii...
  • Jangan membawa pulang apapun dari sana, nanti yang punya minta dibalikinkan repot. (karena sudah ada kejadiaan seperti itu). 
  • Jangan memiliki pikiran yang jahat, dan sombong, alam tidak bisa kita lawan, kita harus bersikap bersih, dan tau diri, jangan sampai alam marah dan murka karena ulah kita. nanti banyak pihak yang dirugikan.

Udah ah.... Cerita ini sudah terlalu panjang, mungkin ada yang bisa dimanfaatkan info-infonya. atau bisa berbagi pengalaman. Untuk aturan sopan santun itu, saya dapat dari sumber yang bisa dipercaya kox, gak ngarang.

Perjalanan yang sangat berkesan.
MAHAMERU dengan keindahannya, dengan cerita mistisnya, dan gunung yang masuk katagori berbahaya, gunung yang masih aktif, banyak memakan korban. Akhirnya saya berhasil mewujudkan mimpi, berhasil melihat keindahannya. Saya sangat bangga bisa mencapai summit, bisa berdiri di tempat tertinggi, dengan track yang sulit dan bisa pulang dengan kondisi sehat dan selamat.

Kesan saya : 

Pendakian ini mengajarkan saya
  • Sabar
  • Berusaha untuk apa yang diinginkan, walau sulit dicapai, perlu perjuangan, harus tetap maju, langkah demi langka pasti akan sampai pada tujuan bila kita mau melakukannya.
  • Perjuangan cari air untuk minum (inget kalo dirumah nyuci buang-buang air). digunung ngambil air itu jauh dan susah yak.
  • Bisa mengenal dan melindungi diri sendiri.
  • Bersosialisai dengan pendaki yang lain
  • Dan akhirnya saya bisa masak nasi tanpa kerak yang gosong 💃💃💃  
Saya Ucapkan terimaksih sudah mau baca cerita saya mewujudkan mimpi. Sampai  jumpa dicerita - cerita berikutnya yah..... 

Bahagia selalu dan selalu dalam perlindungan Tuhan untuk kita semua...

Kutipan keren : 
" Mendaki Gunung bukan unutk menaklukannya, tetapi untuk mendidik diri dan menaklukan diri sendiri. Puncak bukanlah akhir dari tujuan, tapi yang terpenting adalah pulang kembali dengan selamat." - Abah Djukardi (penggiat alam dan tokoh wanadri)



Komentar